Diare pada ayam petelur merupakan masalah umum di peternakan, dan penyebab utamanya biasanya terkait dengan pola makan. Meskipun asupan pakan dan kondisi mental ayam yang sakit mungkin tampak normal, gejala diare tidak hanya memengaruhi kesehatan ayam petelur, tetapi juga berdampak negatif pada produksi telur. Untuk mengendalikan diare pada ayam petelur, kita perlu segera mengidentifikasi penyebab penyakit, memberikan pengobatan simtomatik, dan memperkuat tindakan pencegahan.
Pertama, penyebab diare pada ayam petelur
1. Kandungan serat kasar yang berlebihan dalam pakan: peternak terlalu banyak menambahkan dedak padi, dedak, dll. dalam pakan, sehingga menyebabkan kandungan serat kasar dalam pakan menjadi berlebihan. Semakin tinggi kandungan serat kasar, semakin lama durasi diare pada ayam petelur. 2.
2. Terlalu banyak bubuk batu atau kerang dalam pakan: bahan-bahan ini akan mempercepat gerak peristaltik usus, yang memicu diare.
3. terlalu banyak protein kasar atau bungkil kedelai yang kurang matang: ini akan merangsang saluran usus, yang menyebabkan diare yang tidak patogen.
Kedua, gejala diare pada ayam petelur
1. Ayam yang terkena diare memiliki kondisi mental yang baik, nafsu makan normal, tetapi asupan air meningkat dan warna kulit telur normal. Beberapa ayam mati karena dehidrasi berlebihan.
2. Gejala biasanya muncul pada tahap awal bertelur, yaitu umur 120-150 hari. Perjalanan penyakitnya sekitar satu bulan atau lebih, atau paling singkat 15 hari. Gejala utamanya adalah kadar air feses meningkat, tidak berbentuk, mengandung pakan yang tidak tercerna, dan warna feses normal.
3. Anatomi ayam hidup dapat dilihat dari terlepasnya mukosa usus, lendir gelembung berwarna kuning, individu ayam mengalami pendarahan mukosa usus, pembengkakan saluran usus, kongesti dan pembengkakan kloaka serta ginjal.
Ketiga, pengobatan diare pada ayam petelur
1. Kontrol air minum dengan benar dan tambahkan agen antimikroba pencernaan ke dalam air minum.
2. Berikan 1-2 tablet protein asam ellagic pada tiap ayam petelur, sekali pada pagi hari dan sekali pada malam hari, lalu tambahkan air minum multivitamin elektrolit pada siang hari, lalu gunakan selama 3 hari terus menerus.
3. Setelah menghentikan pengobatan selama 1-2 hari, tambahkan probiotik dan gunakan selama 3-5 hari.
4. Gunakan resep obat herbal Cina untuk pengobatan.
5. Perkuat manajemen pemberian pakan dan disinfeksi harian pada ayam yang sakit untuk mencegah infeksi sekunder.
Keempat, upaya pencegahan diare pada ayam petelur
1. Meningkatkan kadar serat kasar pakan ayam petelur pada akhir masa pemeliharaan, menghindari penambahan bekatul, dan mengendalikan penambahan bekatul kurang dari 10%. 2.
2. Pemberian pakan transisi sebaiknya dilakukan pada saat pergantian pakan ayam petelur, dan proses pergantian pakan umumnya dilakukan dalam jangka waktu 3 hari, untuk mengurangi rangsangan pada saluran usus akibat tingginya kandungan tepung batu dan protein kasar.
3. Periksa kualitas pakan secara teratur untuk memastikan pakan tersebut segar dan bebas jamur.
4. Perkuat manajemen pemberian pakan, jaga kandang ayam tetap kering dan berventilasi baik untuk mengurangi faktor stres.
5. Lakukan vaksinasi dan pemberian obat cacing secara rutin untuk meningkatkan kekebalan tubuh ayam.
https://www.incubatoregg.com/ Email: Ivy@ncedward.com
Waktu posting: 25-Apr-2024